Asep Koswara Ajat Sudrajat.SH.,MS.E.,M.SI Kepala Kesbangpol Kabupaten,Bandung (04/11/2022) menjadi narasumber dalam kegiatan Pencegahan Masuknya Terorisme Paham Radikalisme.dan Terorisme Di Kalangan Generasi Muda yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kabupaten Bandung di Hotel Sutan Raja, Jl. Raya doreang, Km.17Dalam penyampaian materinya kepala Kesbangpol Ajat Sudrajat menyampaikan kepada generasi muda untuk menjauhi paham radikalisme dan Terorisme“Jangan sampai anak-anak muda terpengaruh dengan paham-paham radikal dan Terorisme karena paham radikal dan Terorisme bukan saja bisa mengancam kehidupan berbangsa dan rnegara tapi juga bisa merusak kehidupan rumah tangga dan masa depan pemuda. Apalagi penyebaran paham radikalisme dan Terorisme saat ini sangat marak disebarkan melalui media sosial dengan sasarannya adalah anak-anak muda,” ucap.,.Ajat SudrajatSelanjutnya Wiliam Maksum menyampaikan beberapa upaya Ke Agama dalam upaya mencegah paham radikalisme,Terorisme diantara upaya tersebut adalah:Memaparkan Anti-Radikalisme dan Anti-TerorismeMereview Kegiatan/Program ini yang tidak prioritas dan menggantinya dengan Kegiatan Anti-Radikalisme.dan TerorismeMensosialisasikan ajaran Agama yang santun, saling menghargai, saling menghormati, damai, toleran, hidup rukun, menerima keberagaman dan kemajemukan, memiliki rasa cinta Tanah Air dan bela Negara serta ajaran agama yang Rahmatan Lil’alaminMemberdayakan peran Penyuluh Agama Fungsional/Penyuluh Non-PNS, Muballigh, Penceramah.sekaligus narasumber dalam upaya pencegahan paham RadikalismeMemberdayakan Lembaga Pendidikan Agama Formal (RA/BA, MI, MTs dan MA) maupun Lembaga Pendidikan Agama Non-Formal (TKQ, TPQ, DTA dan Pondok Pesantren) dalam upaya Pencegahan Paham Radikalisme Dan Terorisme kepada Santri/SiswaPembinaan Agama bagi siswa di sekolah-sekolah melalui Guru Pendidikan Agama untuk mencegah masuknya paham radikalisme.TerorismeMenjalin hubungan koordinatif dengan Lembaga/Ormas Keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu dalam upaya mencegah Paham Radikalisme TerorismeBermitra dengan Tokoh Agama,dalam Mewujudkan Tri Kerukunan Agama.Melakukan penanggulangan paham Radikalisme dan Terorisme dengan edukasi masyarakat, penyuluhan, bimbingan masyarakat di sekolah, keluarga, pesantren, majelis taklim, serta sejumlah program seperti dialog, workshop, dan diklat.Melakukan pemulihan paham Radikalisme yang dilakukan dengan penyuluhan dan konseling, misalnya, terhadap eks-NAPI teroris.“Dan pada tahun 2019 ini Kementerian Agama memasukkan program Moderasi Agama sebagai salah satu program prioritas sebagai salah satu upaya mencegah paham radikalisme,” pungkasnya Wiliam Maksum. –(04/11/22) – Iwan Tarmana mantan Niimenambahkan Dalam sepekan ini, masyarakat dikejutkan dengan aksi terorisme dan radikalisme yang secara berturut-turut terjadi di dua lokasi, yaitu di gerbang Gereja Kathedral, Makassar dan di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta. Mirisnya, kedua aksi terorisme dan radikalisme ini melibatkan perempuan sebagai pelakunya.Ketua (KPPI) DR Hj Rina Nurjanah SPd.MSi. mengungkapkan maraknya pelibatan perempuan dalam aksi radikalisme dan terorisme, membuktikan perempuan lebih rentan terjerumus dalam jerat persoalan tersebut. Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan dari seluruh elemen masyarakat, khususnya melalui penguatan ketahanan keluarga sebagai unit terkecil dan pertahanan pertama dalam masyarakat.“Adanya fenomena peningkatan pelibatan perempuan dalam aksi radikalisme dan terorisme menunjukan perempuan lebih rentan terlibat dalam persoalan ini. Hal ini disebabkan karena faktor sosial, ekonomi, perbedaan pola pikir, serta adanya doktrin yang terus mendorong bahkan menginspirasi para perempuan, hingga akhirnya mereka nekat melakukan aksi terorisme dan radikalisme,” ungkap Hj. Rina Nurjanah dalam sesi wawancara dengan salah satu awak media swasta (05/11/22).DR Hj Rina Nurjanah SPd.MSi.menambahkan kerentanan dan ketidaktahuan perempuan juga turut menjadi sasaran masuknya pemahaman dan ideologi menyimpang, sehingga mereka kerap dimanfaatkan dalam aksi radikalisme dan terorisme. “Selain itu, tos akses informasi yang dimiliki dan keterbatasan untuk menyampaikan pandangan dan sikap, juga turut menjadi faktor pemicu. Disinilah pentingnya ketahanan keluarga dan strategi komunikasi yang baik untuk membangun karakter anak dengan menginternalisasi nilai-nilai sesuai norma hukum, adat, agama, dan budaya,” jelas Hj.Rina NurjanahLebih lanjut DR Hj Rina Nurjanah SPd.MSi.menilai ketahanan keluarga dan strategi komunikasi yang baik, sangat dibutuhkan sebagai pondasi dan filter dalam pengasuhan anak di keluarga. “Apalagi dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini, serta bervariasinya modus-modus kejahatan baru. Oleh karena itu orangtua harus bisa menjalin hubungan baik dengan anak, mengawasi dan mengontrol anak, memberikan edukasi, menerapkan pola komunikasi yang terbuka dan mudah dipahami, menerapkan pola pengasuhan dengan kesiapsiagaan, dan mendeteksi risiko karena banyak perempuan yang tidak tahu apa saja risiko yang akan ia hadapi, mengingat minimnya pengetahuan,” terang Hj.Rina NurjanahUntuk menangani persoalan terorisme dan radikalisme di Indonesia, pemerintah tentunya tidak bisa bergerak sendiri. “Pentingnya sinergi semua pihak baik civil society (masyarakat sipil) untuk bergerak secara masif dan berkelanjutan, khususnya dengan melakukan sistem deteksi dini (early warning system) karena persoalan terorisme dan radikalisme ini merupakan tantangan besar kita dalam menghasilkan SDM berkualitas. Mari kita bersinergi lindungi perempuan dari bahaya terorisme dan radikalisme, demi mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada 2045. Jika perempuan berdaya, anak terlindungi, saya yakin Indonesia pun akan maju,” tegas DR Hj Rina NurjanahSenada dengan DENSUS 88 Satgaswil Jawa Barat AT.AKP.Satori menekankan pentingnya memperkuat civil society dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, khususnya tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam memerangi adanya pemahaman dan ideologi menyimpang yang mengarah pada aksi terorisme dan radikalisme. “Setiap orang berpotensi memiliki pemahaman radikal, disinilah pentingnya ajaran dalam bentuk narasi dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama yang mengandung budi pa istri, pembangunan karakter, serta nilai-nilai positif, supaya masyarakat kebal terhadap ancaman pemahaman radikal,” ujar AKP.SatoriWiliam Maksum menambahkan menjelaskan adanya anggapan perempuan memiliki perasaan yang lebih sensitif, peka, emosi labil, dan memiliki sikap taat pada suami, cenderung membuat mereka lebih mudah dipengaruhi dan dimanfaatkan teroris laki-laki dalam melakukan aksinya. Menindaklanjuti persoalan ini, DENSUS 88 telah berupaya menanggulanginya, diantaranya dengan Dr.Drs.H.R. Iip Hidayat Mpd. ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme. (FKPT) yang sudah dibentuk di 32 Provinsi untuk melakukan sosialisasi kepada generasi muda, termasuk perempuan, dan anak.“Aksi radikalisme dan terorisme bukanlah bentuk monopoli satu agama, melainkan ada di setiap agama, kelompok, bahkan berpotensi ada di setiap individu manusia. Segala bentuk terorisme yang mengatasnamakan agama, sejatinya adalah manipulator agama dan tidak terkait dengan agama apapun. Ini menjadi musuh kita bersama, kita harus bersatu untuk menanggulanginya,” ungkap.Iip Hidayat(Asepk) Jumlah Visitor: 35 Continue Reading Previous Dampak PHK Terhadap Garis PPLH Oleh DLHK Diam-diam BaeNext Bupati Bandung Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan SMPN 4 Margahayu Tinggalkan Balasan Batalkan balasanAlamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *Komentar * Nama * Email * Situs Web Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya. Berita Lainnya Uncategorized Bupati Dadang Supriatna Raih Anugerah Paritrana Award 2024 dari Presiden Jokowi Karena Berikan BPJS Ketenagakerjaan Gratis Asep Koswara Uncategorized Pemkab Bandung Raih Apresiasi Daerah Layak Anak Tahun 2024 Asep Koswara Uncategorized MWC NU KECAMATAN CIMENYAN ADAKAN ACARA MAULID NABI MUHAMAD SAW DAN HARI SANTRI NASIONAL Asep Koswara
Berita Lainnya
Bupati Dadang Supriatna Raih Anugerah Paritrana Award 2024 dari Presiden Jokowi Karena Berikan BPJS Ketenagakerjaan Gratis
Pemkab Bandung Raih Apresiasi Daerah Layak Anak Tahun 2024
MWC NU KECAMATAN CIMENYAN ADAKAN ACARA MAULID NABI MUHAMAD SAW DAN HARI SANTRI NASIONAL