10 Desember, 2024

Panca Buana News

Jendela Informasi Dunia Anda

Dinas Lingkungan Hidup Gelar Bimbingan Teknis Bagi Para Kader PKK Dan Karangtaruna PACIRAN

Pancabuananews.com,kabupaten Bandung – Dalam rangka memperingati hari menanam pohon Indonesia tingkat kabupaten Bandung tahun 2022.Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Bandung menggelar kegiatan bimbingan teknis untuk para kader PKK dan Karangtaruna kecamatan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (PACIRAN).

Kegiatan bimbingan teknis tersebut bertempat di aula kantor kecamatan Ciwidey.Rabu,23/11/2022 yang bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengedukasi tentang konservasi dan pengendalian kerusakan lingkungan.
Yang mengandung tema “Saatnya semua jadi pahlawan bagi lingkungan menuju kabupaten Bandung Bedas”.

Kepala dinas lingkungan hidup Asep Kusumah,S.Sos,M.Si mengatakan jangan cuma bisa merusak kalau tidak bisa memperbaiki.

“Kita tinggal pilih,apakah kita mau jadi bagian masalah dari kerusakan lingkungan ,atau kita yang berupaya menjadi atau mencari solusi untuk memperbaiki lingkungan,”katanya.

Bahkan kalau mengacu pada jumlah penduduk kabupaten Bandung yang jumlahnya sebanyak 3.775.279 jiwa,dan menurut analisa atau hitung hitungan, kalau perorangnya menghasilkan atau membuang sampah 2 sampai 2,5 Lt atau 0,35 sampai 0,4 kg x 3.775.279 jiwa =9.438.197 Liter atau 1510 ton perhari.dan kalau diakumulasi dalam satu bulan berarti kabupaten Bandung menghasilkan 283.145.910 Liter atau 45.300 ton,paparnya.

Maka dari itu kita semua harus menjadi basic individu untuk mencari dan menjadi solusi bagaimana caranya memperbaiki tentang rusaknya lingkungan,dan sudah saatnya menjadi pahlawan untuk menyelamatkan lingkungan yang telah rusak karena perilaku yang kurang baik,ungkapnya.

Mengenai kata konservasi, aktivis sekaligus pemerhati lingkungan Eyang Memet menjelaskan tentang arti kata konservasi lingkungan.

Konservasi adalah usaha perlindungan. Jadi pada intinya bagaimana caranya kita melakukan perlindungan,kalau kita sudah bisa memberikan perlindungan untuk lingkungan berarti secara tidak langsung kita sudah melakukan perlindungan untuk diri kita sendiri dan sekitarnya.

Dan kita juga harus punya ‘rasa rumasa’ rasa serta merasakan ingin melindungi lingkungan atau dalam istilah bahasa Sunda kita harus punya rasa “ajen winajen” yang bisa diartikan “”kalau kita menghargai lingkungan ,secara otomatis lingkunganpun menghargai kita,””Jelas eyang.

Dan saya berharap kepada para pemuda karangtaruna agar bisa mencerna dan memahami kata “ajen winajen” kalau kalian para pemuda memahami makna kata tersebut berarti kalian semua sudah bisa menjunjung tinggi dan mempertahankan peradaban,pungkasnya.
***(Heri).