10 Desember, 2024

Panca Buana News

Jendela Informasi Dunia Anda

BUPATI BANDUNG H.M DADANG SUPRIATNA S.Ip M,Si MEMPORITASKAN PROGRAM PENDIDIKAN

PBN,,,Kab.bandung

Sebanyak 50 mahasiswa/peserta dari 1.228 orang pendaftar dinyatakan lolos pada seleksi program Beasiswa ti Bupati (Besti) yang digulirkan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna. Puluhan mahasiswa yang menerima program Besti itu langsung mendapatkan pengarahan dan penjelasan dari Bupati Bandung di Aula Gedung Ormas Islam Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (15/9/2022).

Adanya program Besti ini, membuktikan bahwa Bupati Dadang Supriatna lebih mengedepankan dan memprioritaskan program pendidikan untuk generasi penerus bangsa. Pasalnya, mereka adalah calon pemimpin masa depan, dan diharapkan bermanfaat bagi dirinya, keluarga, maupun lingkungan sekitar.
“Kenapa saya mengedepankan pendidikan? Karena kondisi sekarang ini, kalau tidak dibekali ilmu, hampa. Apalagi tanpa keimanan. Sehingga tingkat keilmuan dalam ilmu umum dengan ilmu keagamaan, ini sangat penting,” kata Dadang Supriatna di Gedung Ormas Islam Soreang.

Bupati Bandung mengungkapkan rata-rata lamanya sekolah di Kabupaten Bandung baru selama 8,8 tahun. “Itulah yang menjadi patokannya. Begitu saya terpilih (Bupati), saya fokus pada pendidikan. Saya punya cita-cita tahun depan rata-rata sekolah itu harus selama 10 tahun. Apa yang harus dilakukan, di antaranya bagaimana untuk membuat sarana dan prasarana, yang notabene ada di sebagian daerah lulusan Sekolah Dasar tak bisa melanjutkan sekolah karena sistem zonasi. Salah satunya di Kecamatan Pangalengan,” tutur Dadang Supriatna.

Atas dasar itu, Bupati Bandung pun berusaha di Kecamatan Pangalengan untuk tambah sarana dan prasarana bangunan baru SMP dan SMA. Namun untuk mendirikan sekolah baru SMA, kata Bupati, kewenangannya bukan di Pemkab Bandung, melainkan kewenangan dan tanggungjawabnya di Pemerintah Provinsi Jabar.

“Bagaimana untuk mempercepat rata-rata lama sekolah mencapai 10 tahun, ya kita buka peluang untuk memberikan beasiswa kepada warga masyarakat yang mempunyai kecerdasan dan intelektual yang tinggi. Tapi secara kemampuan ekonomi kurang begitu mapan. Ya, kita (Pemkab Bandung) hadir,” katanya.

Animo masyarakat setelah dibuka program Besti ini cukup besar, hampir 1.228 orang yang mendaftar. “Ini sangat luar biasa antusias masyarakat,” ucapnya.
Sesuai dengan hasil survei BPS (Badan Pusat Statistik), kata Bupati, bahwa ada harapan lamanya sekolah di Kabupaten Bandung 12,9 tahun.
“Pada umumnya, putra putri kita ingin kuliah. Dan terbukti, begitu dibuka program Besti yang daftar 1.228 orang. Ini bukti animo masyarakat sangat tinggi. Benar, survei tidak salah. Artinya, saya berusaha berjuang bagaimana tahun depan kita tambah program tersebut. Yang pada akhirnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Menurutnya, program ini langsung diberikan sampai mereka selesai pendidikan strata satu (S-1) dan dianggarkan oleh Pemkab Bandung.
“Tapi ada catatan atau syarat, bagi calon atau mahasiswa dengan IPK-nya dibawah 3, artinya mereka tidak serius belajar dan untuk sementara dipending dulu. Nantinya, dikasih surat peringatan (SP) pertama, dan semester berikutnya tak bisa meningkatkan, otomatis kita cabut. Setelah diperingati, terus tidak bisa berubah, dan nilainya masih kurang, otomatis (beasiswanya) kita cabut. Itu konsekwensinya, supaya serius dalam belajar dan betul-betul belajar karena ternyata banyak orang yang ingin mendapatkan program Besti,” tuturnya.

Dadang Supriatna pun mengaku bangga bisa silaturahmi dengan para calon penerus bangsa yang sudah lulus seleksi program Besti.
“Program Besti ini sengaja diluncurkan, sebab cita cita saya ini, pada waktu saya jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung bagaimana caranya, putra putri terbaik Kabupaten Bandung bisa melanjutkan kuliah,” ujarnya.

Bupati pun mengucapkan selamat kepada 50 mahasiswa yang lolos pada seleksi program Besti tersebut.
“Saya akan berusaha terus yang terbaik untuk Kabupaten Bandung. Jangan lupa belajar. Hormati kedua orang tua. Ingin sukses, hargai orang tua. Jadi generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, dan jadi pelopor pembangunan di Kabupaten Bandung. Dengan harapan menghasilkan anak anak berkualitas,” pungkasnya.

editor (Ak)